Makhluk hidup umumnya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan lingkungan, agar dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya serta melestarikan keturunannya. Kemampuan mahluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan nya disebut adaptasi.
Tujuan Adaptasi Hewan dan Tumbuhan. Setiap makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dalam mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan
hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan dapat
bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi
kepunahan atau kelangkaan jenis
Dalam biologi Adaptasi adalah proses dimana suatu makhluk
hidup menjadi lebih cocok dengan lingkungannya. Istilah ini juga diterapkan
pada hasil proses tersebut. Dalam banyak organisme terdapat adaptasi
struktural, fungsional, dan adaptasi warna, dan pada hewan ada juga adaptasi
dalam naluriah perilaku. Terdapat tiga macam adaptasi yang di lakukan mahluk
hidup, yaitu adaptasi morfologi , pisiologi, dan tingkah laku.
Macam-Macam Adaptasi
pada Makhluk Hidup
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup
melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk
kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati
karena tampak dari luar.
Contoh: aneka jenis paruh dan kaki burung, beragam tipe mulut serangga, aneka ragam jenis akar, batang dan daun pada tanaman.
Contoh: aneka jenis paruh dan kaki burung, beragam tipe mulut serangga, aneka ragam jenis akar, batang dan daun pada tanaman.
# Adaptasi
morfologi pada hewan
a. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda
disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya.
Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung
dikelompokkan menjadi lima,
Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
BENTUK DAN FUNGSI PARUH BURUNG
Semua makhluk hidup melakukan adaptasi terhadap lingkungannya. Termasuk adaptasi untuk menyesuaikan jenis makanannya. Maka dari itu burung-burung itu memiliki bagian tubuh yang berbeda-beda antar satu sama lain. Diantaranya adalah perbedaan jenis paruh yang dimilikinya. Paruh yang dimiliki setiap burung memiliki perbedaan antar satu dengan yang lainnya. Setiap bentuk paruh burung itu mempunyai kegunaan tersendiri menyesuaikan jenis makanan yang dibutuhkannya. Seperti pemakan biji-bijian, pemakan nektar bunga dan madu, pemakan daging, pemakan ikan dan makanan lainnya. Berikut diantara contoh jenis-jenis paruh burung beserta kegunannya.
Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
BENTUK DAN FUNGSI PARUH BURUNG
Semua makhluk hidup melakukan adaptasi terhadap lingkungannya. Termasuk adaptasi untuk menyesuaikan jenis makanannya. Maka dari itu burung-burung itu memiliki bagian tubuh yang berbeda-beda antar satu sama lain. Diantaranya adalah perbedaan jenis paruh yang dimilikinya. Paruh yang dimiliki setiap burung memiliki perbedaan antar satu dengan yang lainnya. Setiap bentuk paruh burung itu mempunyai kegunaan tersendiri menyesuaikan jenis makanan yang dibutuhkannya. Seperti pemakan biji-bijian, pemakan nektar bunga dan madu, pemakan daging, pemakan ikan dan makanan lainnya. Berikut diantara contoh jenis-jenis paruh burung beserta kegunannya.
1) Paruh Tajam, Kuat, Runcing dan Melengkung yang Dipunyai Burung Elang.
Burung Elang adalah salah satu burung karnivora, makanannya adalah daging. Burung elang mempunyai paruh yang tajam, kuat, runcing dan melengkung pada bagian ujungnya. Paruhnya yang tajam dan runcing bisa untuk merobek dan mencabik mangsanya dengan mudah. Kekuatan paruh burung elang sangat berfungsi untuk mengoyak daging-daging sebagai makanannya. Paruh ini juga bisa untuk membunuh atau melumpuhkan mangsanya.
2) Paruh Pendek dan Kuat yang Dipunyai Burung Pipit
Burung Pipit mempunyai paruh pendek dan juga kuat. Bentuk paruh yang pendek dan kuat ini menyesuaikan dengan memakanan burung pipit yaitu jenis biji- bijian. Paruh yang pendek dan kuat ini memudahkannya untuk menghancurkan biji-bijian yang akan dimakan.
3) Paruh Pipih dan Lebar yang Dipunyai Bebek.
Bebek merupakan salahh satu hewan omnivora, bebeka memakan tumbuhan dan daging. Bebek mempunyai paruh yang berbentuk pipih dan juga lebar. Bentuk paruh bebek yang pipih dan lebar seperti ini menyesuaikan dengan jenis makananya yang lebih banyak di kubangan air atau lumpur. Paruh yang pipih dan lebar berfungsi untuk menyaring makanan yang ada di air atau lumpur tersebut.
4) Paruh Panjang, Kuat dan Runcing yang Dipunyai Burung Pelatuk
Burung pelatuk merupakan salah burung pemanjat. Burung pelatuk mempunyai paruh yang berbentuk panjang, kuat dan juga runcing. Burung pelatuk menggunakan paruhnya untuk mencari makanannya di batang-batang pohon. Paruh burung pelatuk yang panjang berfungsi mencari bermbagai macam serangga yang bersembunyi di berbagai bagian pohon. Serangga yang jadi makanannya biasa bersembunyi di lubang-lubang pohon, di sela-sela kulit pohon, serta berbagai bagian pohon yang lainnya.
5) Paruh Berkantong yang Dipunyai Burung Pelikan.
Burung pelikan adalah salah satu burung pemakan ikan atau disebut juga burung fishivora. Burung pelikan mempunyai paruh yang berkantong. paruh yang berkantong ini memudahkannya untuk menangkap ikan pada tempat berair, seperti sungai, danau, pantai dan tempat dengan genangan air lainnya.
6) Paruh Panjang dan Runcing yang Dipunyai Burung kolibri
Burung kolibri adalah salah satu burung yang makanannya adalah nektar pada bunga-bunga. Untuk bisa menghisap nektar bunga ini burung kolibri menggunakan paruhnya yang runcing dan Ppnjang itu. Bentuk panjang dan runcin berfungsi untuk memudahkan burung kolibri menghisap nektar pada bunga.
b. Serangga
Untuk memperoleh
makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian
dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan
jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,
yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
·
Mulut penghisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai
yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut
pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap
madu dari bunga.
·
Mulut penusuk dan
penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki
ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk
dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit
manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai
penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
·
Mulut penjilat
Mulut penjilat
pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut
penjilat adalah lebah.
·
Mulut penyerap
Mulut penyerap
pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh
serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
c. Unta
Unta hidup di
daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri
unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup
tanpa minum air dalam waktu yang lama.
d. Bentuk Gigi secara
khusus
Gigi hewan
karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan
runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang
tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
e. Bentuk Moncong
·
Trenggiling besar
adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.
·
Makanan
trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
·
Hewan ini
mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
·
Hewan ini
mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut
untuk menangkap serangga
# Adaptasi Morfologi
pada Tumbuhan
Berdasarkan
tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut :
1. Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran
kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan
sangat luas.
2. Hidrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta
mempunyai banyak stomata. Batangnya berongga berisi udara sehingga
bias mengapung.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya
tumbuhan paku dan lumut.
#Daun; Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga),
misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan
dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.
Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
#Bunga; Bentuk bunga tumbuhan juga dapat dianggap
sebagai adaptasi morfologi. Bentuk bunga ini berkaitan dengan cara
penyerbukannya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu serangga umumnya memiliki
warna perhiasan bunga yang menarik.
#Akar; Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk
menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada
tumbuhan bakau untuk bernapas.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui
fungsi kerja organ bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam
tubuh, sehingga sulit untuk diamati.
Beberapa contoh adaptasi fisiologi
#Adaptasi Fisiologi
pada Manusia
1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di
pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
pantai/dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari
pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak
mengeluarkan urine (air seni).
#Adaptasi Fisiologi
pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan
menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor
(pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis
makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim
pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel
berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus
karnivor:
Sistem Pencernaan
Khusus pada hewan Ruminansia
Hewan Ruminansia (pemakan rumput), memiliki tipe pencernaan
khusus untuk mencerna rumput-rumputan yang memiliki dinding sel. Hewan ini bisa
mencerna makanan di lambung.
Sistem Kerja Tubuh
pada Ikan Air Laut
Ikan air laut
menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini
disebabkan kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadara garam air tawar,
sehingga menyebabkan ikan air laut kek Akibatnya, kadar garam dalam darahnya
menjadi tinggi sehingga mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan
mengeluarkan urine yang pekat.
Kecepatan Metabolisme. Ketika berada di daerah dingin, kecepatan metabolisme hewan berdarah panas akan meningkat.
Kecepatan Metabolisme. Ketika berada di daerah dingin, kecepatan metabolisme hewan berdarah panas akan meningkat.
#Adaptasi Fisiologi
pada Tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga
mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.
semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak
memakan daunnya. ( zat alelopati )
3. Adaptasi Tingkah
Laku
Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis
hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah
laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari
musuh atau pemangsa.
Perhatikan
beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
a. Bunglon
Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat
merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di
pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu
juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna
hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri
agar ia terlindung dari musuhnya. Perubahan warna kulit sesuai dengan warna
lingkunagannya seperti yang dilakukan olehBunglon dinamakan mimikri.
b. Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari
musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat
membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun
untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
c. Cumi-Cumi
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya
dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini
menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat
berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
d. Siput
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras
dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya
dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan
penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari
musuhnya.
e. Cicak
Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya
mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak mengelabuhi musuhnya dengan cara
memutuskan ekornya. Kejadian ini dinamakn autotomi. Jika seekor cicak dikejar
pemangsa,ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian
pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak-gerak tersebut. Kesempatan itulah
yang digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran predator.
f. Ikan Paus
Paus adalah mamalia yang hidup di air.
Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas
menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari
air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh
menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah
melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke
permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan
uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur.
Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh
dengan udara.
g. Hibernasi dan Estivasi
Pada musum dingin banyak hewan berdarah
panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan
sangat langka. Untuk dapat bertahan maka beberapa hewan, misalnya tikus,
landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang di
musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah guru yang sangat
panas dan pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yang yaitu melakkukan
estivasi yaitu tidur panjang di musim kemarau, supaya dapat bertahan hidup di
daerah gurun. Misalnya pada kadal, katak, keong, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Write komentar